12
Rambu Melatih Kebiasaan Anak Makan Sehat - Orangtua biasanya rela melakukan apa saja
demi melihat anaknya makan hidangan yang sehat. Namun tak selalu mudah untuk
membuat anak mau menyantap hidangan yang baik bagi tumbuh kembangnya. Perlu
upaya serta komitmen yang kuat dari para orangtua untuk menanamkan kebiasaan
yang sehat pada buah hati mereka.
Bila Anda orang tua yang masih
memiliki balita, kiat-kiat berikut ini mungkin dapat diterapkan. Di bawah ini
adalah poin-poin apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan untuk membentuk
kebiasaan makan yang sehat pada anak.
Ini yang perlu dan boleh :
1. Coba makanan yang sama berulang kali
Ahli nutrisi anak, Ellyn Satter
RD penulis Child of Mine: Feeding with Love and Good Sense mengatakan, kunci
untuk membuat anak makan hidangan sehat adalah tidak memaksanya. Satter
menyarankan orangtua bertanggung jawab pada apa (jenis), kapan, serta di mana
anak-anak harus makan. Sementara anak yang memutuskan seberapa banyak dan
apakah mereka akan menyantap hidangannya.
Satter mengatakan, anak perlu
ditawari 15 sampai 20 jenis menu yang sama sebelum bisa menikmatinya. Seorang
anak mungkin ingin melihat orangtuanya menyentuh, melihat, mencoba, dan menelan
makanan tersebut. Sayuran menjadi tantangan sendiri bagi orangtua, Satter
menyarankan orangtua untuk sabar jika baru gagal empat kali.
2. Prioritaskan makan bersama
Studi yang dilakukan University
of Illinois pada 2011 menyatakan, anak yang makan bersama keluarga 5 kali
seminggu makan lebih banyak sayur dan buah. Anak ini juga 25 persen lebih kecil
menderita kekurangan nutrisi. Makan bersama keluarga juga menghindarkan anak
dari obesitas. "Saat makan, jagalah kondisi tetap rileks dan menyenangkan.
Dengan stres keseharian, hal ini bukan perkara mudah,"kata Satter.
3. Biarkan anak makan sendiri
3. Biarkan anak makan sendiri
Kepercayaan ini memberikan anak
kemampuan serta kendali untuk mengonsumsi makanan apa dan seberapa banyak. Hal
ini juga memberi anak pilihan untuk makan hidangan sehat. "Meski hanya
menuang susunya sendiri akan memberi efek positif yang besar," kata pakar
gizi Doris Frederiks RD. Menurut Fredericks, orangtua sebaiknya cukup membantu
dan menanyakan apakah sudah kenyang.
Frederick juga menyarankan
orangtua tidak memaksa anak makan seluruh hidangan di piring. Hal ini akan
mengajarkan anak mengabaikan rasa lapar dan kenyang pada dirinya.
4. Bantu anak mengenal makanan
"Ikut merawat, memilih, dan
memasak makanan akan membuat anak memotivasi makan hidangan yang dimasak,"
kata Fredericks. pengenalan ini juga bisa lewat menggambar, dongeng atau
mewarnai berbagai jenis sayur dan buah.
5. Boleh sesekali memberi anak
menu 'terlarang' yang kaya lemak dan gula
"Tak mungkin mengamankan
anak dari makanan tinggi lemak dan gula. Semakin dilarang, anak akan makan
semakin banyak," kata Satter.
Satter menyarankan orangtua
menghidangkan makanan 'terlarang' pada saat tertentu. Hal ini akan membunuh
rasa penasaran anak dan menghindarkannya dari makan 'hidangan' terlarang
terlalu banyak.
6. Buatlah makan menjadi momen menyenangkan
"Bermain dan bentuklah
sesuatu yang kreatif dengan makanan. Biarkan anak mengeksplor
hidangannya,"kata Frederick. Hal ini akan memotivasi anak untuk makan
hidangan sehat. Anak juga bisa melihat, menyentuh, dan mencium
makanannya.
Ini yang tak boleh
Ini yang tak boleh
1. Hanya sediakan menu yang
disukai anak
Sebaiknya kombinasikan menu
dengan jenis makanan yang tidak dan disukai anak-anak. Mereka mungkin
tidak akan makan semua yang bermanfaat dalam piringnya.
"Membuat anak mau makan
hidangan bernutrisi seperti layaknya main bola. Kita tidak boleh menyerah pada
kesempatan pertama," kata Fredericks. Sambil menunggu anak mau makan,
orangtua bisa meminta multivitamin dengan mineral untuk mengganti asupan
nutrisi anak.
2. Beri anak makan kapan saja
Jika Anda memberi makan kepada
anak hanya ketika mereka lapar atau minta makan justru bakal menyulitkan mereka
untuk mau duduk dan makan saat jadwalnya tiba. Apalagi jika anak terbiasa boleh
makan kapanpun. Penjadwalan akan membuat anak makan lebih teratur, termasuk
untuk camilan dan makan utama.
3. Bikin menu dadakan saat anak menolak
3. Bikin menu dadakan saat anak menolak
Seringkali anak tak mau makan
hidangan yang sudah dimasak ibu. Sehingga, sebagian ibu akhirnya memilih
menyiapkan masakan lain untuk anaknya yang bisa dibuat dalam waktu singkat.
Menurut hasi studi University of Tennessee, sekitar 70 persen ibu dengan anak
berusia 16 bulan melakukan hal ini.
Membuat makanan alternatif tidak
memberi dampak positif pada anak. Anak akan semakin sering menolak makanan
buatan ibu, dan orangtua makin tidak kuasa menolak. Akhirnya ibu terbiasa
membuat hidangan terpisah untuk anaknya.
4. Memaksa anak
Paksaan akan melahirkan
penolakan. Satter mengatakan, anak menyantap hidangan karena menikmatinya bukan
karena paksaan. "Buatlah anak bahagia. Ketika anak merasa senang, mereka
akan menikmati suasana dan tertarik makan apa saja yang ada di
meja,"katanya. Hal ini tidak bisa diperoleh lewat paksaan.
5. Jadikan makanan sebagai hadiah
Jangan gunakan makanan sebagai
alat negosiasi. "Bila ini terjadi anak akan berfikir, apapun yang
dijadikan tawaran lebih baik daripada yang seharusnya mereka makan,"kata
Fredericks. Padahal usia 2 sampai 6 menjadi saat anak belajar kebiasaan makan
yang baik. Fredericks menyarankan orangtua tetap santai, tenang, namun konsisten
menghadapi anaknya yang sudah makan.
6. Hidangan pencuci mulut jadi menu spesial
"Jangan menjadikan menu
pencuci mulut sebagai hidangan spesial. Hidangkan bersama makanan yang
lain,"kata Satter. Dessert, kata Satter, memang lebuh mungkin disukai anak
dibanding sayuran. Namun pelarangan akan membuat anak menunggu dan
menganggapnya istimewa.
Demikian artikel 12 Rambu Melatih
Kebiasaan Anak Makan Sehat. Silakan dibaca juga artikel 14
Mitos dan Kontroversi Anak Susah Makan.
Sumber:
http://health.kompas.com/read/2013/06/13/1330175/12.Rambu.Melatih.Kebiasaan.Anak.Makan.Sehat